APPBI bagi strategi untuk perajin batik bertahan saat daya beli turun

APPBI bagi strategi untuk perajin batik bertahan saat daya beli turun

Asosiasi Pengusaha Pakaian Indonesia (APPBI) telah memberikan strategi yang dapat membantu para perajin batik untuk bertahan di tengah turunnya daya beli masyarakat. Hal ini menjadi penting mengingat batik merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang perlu dilestarikan.

Menurut Ketua Umum APPBI, Hariyadi Sukamdani, para perajin batik harus dapat beradaptasi dengan kondisi pasar yang selalu berubah. Salah satu strategi yang bisa dilakukan adalah dengan mengikuti tren fashion yang sedang berkembang. Dengan memahami selera konsumen saat ini, para perajin batik dapat menciptakan produk-produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar.

Selain itu, para perajin batik juga perlu meningkatkan kualitas produk mereka. Dengan memberikan sentuhan inovasi pada desain batik, para perajin dapat menarik minat konsumen untuk membeli produk mereka. Kualitas bahan dan teknik pembuatan batik juga perlu ditingkatkan agar produk yang dihasilkan memiliki daya tahan yang baik dan tidak mudah rusak.

Selain meningkatkan kualitas produk, para perajin batik juga perlu memperluas pangsa pasar mereka. Dengan memanfaatkan teknologi digital, para perajin dapat memasarkan produk mereka secara online ke berbagai daerah dan bahkan ke luar negeri. Hal ini akan membantu para perajin untuk meningkatkan penjualan mereka dan tetap eksis di tengah persaingan yang semakin ketat.

Dengan adanya dukungan dan strategi yang diberikan oleh APPBI, diharapkan para perajin batik dapat bertahan dan terus berkembang di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu. Dengan menjaga kualitas produk, mengikuti tren fashion, dan memperluas pangsa pasar, para perajin batik dapat tetap eksis dan melestarikan warisan budaya Indonesia yang sangat berharga.